The New Normal Menonton Sepakbola di Stadion

Rasa-rasanya gue yang pertama membahas ini di sosial media. Semoga ya, biar gue bisa congkak sedikit. Hehe.

Gara-gara Twit @BleacherReport ini, gue jadi bayangin bagaimana nasib penonton sepakbola di masa datang. Tentu saja dengan asumsi COVID 19 tidak pernah benar-benar menghilang dari muka bumi.

Kita menyebutnya dengan the new normal yang bisa diartkan sebagai sebuah kebiasaan baru sebagai bentuk adaptasi manusia terhadap adanya Virus Corona. Pastinya the new normal berlaku di semua aspek kehidupan, tidak cuma sepakbola atau olahraga. Kita juga akan menghadapi kebiasaan baru dalam pendidikan, olahraga, pekerjaan, transportasi, dll dll.

Yang saat ini ingin gue bahas adalah the normal menonton sepakbola di stadion, yang rasanya akan diterapkan juga di semua pertandingan olahraga.

Baru-baru ini, klub asal Jerman, Borussia Monchengladbach, meletakkan 13.000 papan berbentuk wajah dan badan penonton di bangku stadion, sehingga stadion sekilas tampak ramai dipenuhi suporter. Atas dasar inilah gue membayangkan, the new normal stadion olahraga.

Foto diambil dari kicauan akun @BleacherReport

Menurut gue, ke depan mungkin tidak hanya diisi papan berwajah penonton, tapi benar-benar bisa menghadirkan penonton virtual. Maksudnya, di masing-masing papan tersebut terdapat layar yang menghubungkan penonton di rumah dengan suasana stadion.

Jadi semacam kita video call saja, komunikasi 2 arah. Si penonton dari rumah masing-masing akan mendapat tayangan pertandingan dari sudut pandang bangku stadion,  sementara stadion akan mendapat gambar wajah penonton dan suara mereka dari rumah masing-masing. Jadi tidak hanya sebatas gambar wajah saja.

Penonton tetap membeli tiket seperti biasa, lalu memilih bangku sesuai kategori yang tersedia. Akan tetapi nontonnya dari rumah masing-masing.

Lalu di mana letak pembeda dengan menonton sepakbola di TV seperti yang biasanya?

Yang jadi pembeda, bagi penonton yang membeli tiket, layar TV di rumah hanya mendapat sudut pandang kamera dari posisi tempat duduk yang kita pesan. Tidak seperti selama ini kita menonton sepakbola yang kameranya di tengah lapangan.

Loh, kalau begitu bukannya lebih enak nonton TV seperti yang saja, yang kameranya di tengah lapangan?

Ya tentu saja akan menghadirkan experience-nya berbeda.

Bagi yang membeli tiket, akan merasakan sensasi menonton sepakbola di stadion. Gambarnya 3 dimensi, jadi kita benar-benar merasa seperti duduk di bangku stadion. Lalu audio yang dirasakan pun bukan suara komentator TV, melainkan bising suara penonton di kiri kanan. Bahkan memungkinkan juga untuk berkomunikasi dengan penonton di kiri kanan selayaknya video call. 2 arah. Kita bisa bersama-sama penonton yang lain meriakkan yel-yel penyemangat tim kesayangan.

Karena suara kita dari rumah masing-masing terdengar di stadion, jadinya suasana di stadion tetap gemuruh, sehingga para pemain di lapangan tidak merasa kesepian. Tetap merasa ada dukungan dari jarak dekat, yang tentunya dapat menambah energi.

Win-win solution. Penonton mendapat atmosfer stadion, dan para pemain terasa seperti bermain di hadapan penonton asli.

Bagaimana?

Menurut gue, ini bisa banget diterapin. Ya tentunya tidak perlu seluruh bangku stadion diisi penonton virtual. Bisa selang seling dengan penonton asli agar ada phisical distancing.

Kurang lebih seperti ini penggambarannya.

Fotonya  bukan punya gue. Gue ambil dari web Daily Nation ((https://tinyurl.com/y86b2zsn) dan New York Post (https://tinyurl.com/ycmgksl9 )

Lalu gue tambahin gambar robot itu. Haha. Ceritanya itu penonton virtualnya.

Jadi kita nonton dari rumah masing-masing tapi serasa hadir di stadion. Yang di stadion pun akan merasakan kehadiran kita melalui gambar wajah dan suara kita. Ide ini bisa diterapkan di semua pertandingan olahraga.

Sehingga penonton terhindar dari bahaya COVID 19 dan industri olaharaga terhindari dari kebangkrutan. Pertandingan olahraga tetap membutuhkan penghasilan dari penjualan tiket.

Gimana, apakah gue yang kasih ide ini pertama kali?


Tulisan ini sebelumnya gue posting terlebih dahulu di Kaskus https://kask.us/iGboM

Tulisan ini telah dikunjungi sebanyak 1 kali, 75 diantaranya adalah kunjungan hari ini.