Telat Ngucapin Selamat Ulang Tahun INTER
#Scudeto2020 menggema seantero biru hitam tatkala Steven Zhang rela menggelontorkan 11 juta euro per musim atau setara dengan 170 miliar rupiah hanya untuk seorang pelatih.
Coba bayangkan, pelatih sebelumnya, Spalletti, digaji hanya 4 juta euro setara dengan 67 miliar rupiah, hampir sepertiganya. Saat itu Spalletti berada di peringkat kedua pelatih termahal Serie A di bawah Allegri dengan gaji 7 juta euro. Artinya Conte kini menduduki peringkat pertama pelatih termahal di Serie A, walaupun tetap saja masih di bawah gaji Jose Mourinho di Tottenham yang mendapat 17.52 juta euro.
Oleh karenanya sangat wajar, tumbuh harapan yang sangat besar di balik gaji sebesar itu. Dan seiring berjalannya kompetisi, setelah tersingkir dari Liga Champions, realistis bila Interisti kini juga berharap mampu merebut gelar Europan League.
Bila tidak puas dengan kemungkinan 2 gelar musim ini, sebetulnya kita punya secercah harapan untuk bisa treble KW super, mengingat kita belum gugur di Coppa Italia. Semoga di semifinal leg kedua nanti, Inter mesti mengalahkan Napoli dengan selisih 2 gol.
Akan tetapi kenyataanya gimana?
Di hari ulang tahun, Inter malah kalah dari Juve, musuh bebuyutan yang kini juga memegang puncak klasemen. Hadeh. Ini juga sebetulnya bukan cuma soal kalah dari Juve yang kemudian membuat point kian berjarak, tapi cara kita kalah lah yang bikin nyesek.
Tidak bisa dipungkiri, kemarin itu di atas lapangan Juve lebih dominan. Sarri yang digaji cuma 7 juta euro itu mampu mempecundangi Conte.
Inter bermain seperti tanpa pola dan kehabisan akal walaupun punya pelatih mahal dengan pemain berkelas. Musim ini Inter tidak lagi pantas beralibi kualitas pelatih dan materi pemain sebagai biang kekalahan, seperti yang sering terjadi di musim terdahulu.
Sebagai perbandingan saja, dulu zamannya Spalletti, dengan 10 pemain di atas lapangan setelah Vecino mendapat kartu merah, Inter tetap bisa mencetak 2 gol untuk membalikkan keadaan, walaupun ujung-ujungnya kalah
Dulu itu Spalletti minta spesifik pemain bintang untuk menambah kualitas skuad, eh bukannya dikasih pemain bintang malah direktur olahraganya (Walter Sabatini) yang memutuskan pengunduran diri gara-gara stress kebingungan gak punya budget beli pemain tapi ada tuntutan berprestasi.
Oh ya, skuad Inter vs Juve saat itu ada Icardi, Perisic, dan Miranda yang notabene dibuang oleh Conte. Lalu masuk Lukaku, Sanchez, Eriksen, dan Godin yang katanya lebih berkualitas dari yang terdahulu, ealah malah ga sanggup mencetak 1 gol pun.
Kado yang luar biasa manis dari Conte.
Biasanya salah satu cara obat ampuh melupakan kekalahan adalah dengan memenangkan pertandingan berikutnya, oleh karenanya kita senang bila Inter bermain 3 kali sehari. Kalau lagi kalah, sedihnya gak berkepanjangan.
Eh ini malah Serie A rencananya baru akan dilanjutkan lagi tanggal 3 April karena Corona Virus.
Tapi yowislah, mau gimana lagi. Namanya juga musibah.
Yang penting, Selamat Ulang Tahun, INTER! Gue masih berharap musim ini kita treble.
Image diambil dari https://tinyurl.com/s3tj744