Taktik Epic GOJEK
Saya pengguna GOJEK. Sejak kapannya saya lupa. Rasa-rasanya sejak tiga tahun yang lalu. Yang pasti, saya sudah rutin menggunakan GOJEK ketika diskon GOPAY masih besar. Seingat saya dulu pelanggan akan mendapatkan diskon 20% bila membayar menggunakan GOPAY. Silakan dikoreksi bila saya salah.
Seiring berjalannya waktu, pengguna GOPAY tidak hanya dimanjakan dengan diskon, tetapi juga mendapatkan point yang dapat ditukar dengan berbagai hadiah menarik di GO-POINTS. Saya adalah salah satu dari entah berapa banyak pelanggan GOJEK yang sangat antusias menggunakan GOPAY. Bahkan saya berani membayangkan dan mencoba mangkalkulasi, kira-kira kapan jumlah point saya dapat senilai handphone atau bahkan motor. Dulu kayaknya ada yang rewardnya motor, kan, ya?
Saya sangat rutin menggunakan GOJEK, baik GO-RIDE, GO-CAR, GO-SEND, dan beberapa kali menggunakan GO-BOX untuk keperluan pribadi maupun usaha, oleh karenanya saya pede dapat mencapai jumlah point yang ditentukan. Tapi kenyataannya ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Dua tahun berjalan, jumlah points, seingat saya, masih sekitar 50ribuan. Padahal kalau tidak salah handphone yang saya inginkan senilai 90ribuan point. Dua tahun saja baru 50ribu, berarti mungkin butuh 4 tahun untuk terkumpul 90ribu. Hitung-hitungan kasar saya begitu. Ealah, di tengah usaha mengumpulkan points, mental saya sempat down ketika tidak mendapati handphone incaran dalam daftar hadiah. Apa saya salah lihat. Jangan-jangan yang saya lihat itu bukan handphone, melainkan gebetan yang kemarin masih bermanis-manis ria, tapi tiba-tiba keesok hari dan seterusnya hilang entah ke mana.
Karena penasaran, saya coba hubungi call center untuk memastikan. Menurut mereka, hadiah yang ditawarkan memang berubah-ubah tergantung ketersediaan. Baiklah. Masuk akal. Lagi pula teknologi berjalan cepat. Handphone yang ditawarkan dua tahun lalu pastilah tidak lagi menarik dan canggih.
Tapi kemudian saya kepikiran, bagaimana bila ternyata point yang saya yang hilang atau hangus padahal tinggal sedikit lagi mencapai jumlah yang diingikan? Karena saat itu saya berpikir, ya sudah saya kumpulkan saja sebanyak mungkin. Siapa tahu akan ada handphone canggih lainnya yang masuk daftar reward.
Berdasarkan informasi pihak GOJEK kala itu, points tidak akan hangus. Wah, tentu saja saya senang sekali. Saya makin pede suatu saat points saya bisa mencapai 90ribu atau bahkan 100ribuan. Pokoknya cepat atau lambat saya akan menukarkan hadiah paling menarik di GO-POINTS.
Dan akhirnya waktu berjalan dan membuktikan bahwa watak manis di awal bukanlah milik mantan semata. Bulan Juni 2019 yang lalu saya senang bukan kepalang karena ketika iseng melihat reward GO-POINT, ada handphone canggih di sana.
Tapi saya kesenangan itu menjadi sia-sia karena tiba-tiba GOJEK membuat peraturan baru, yaitu akan ada pengurangan 5000 point setiap 6 bulan. HAHAHA. Gilaaa, points yang dikumpulkan dalam hitungan tahun tiba-tiba akan dikurangi lima ribuuu di tiap enam bulan.
Lima ribu points itu senilai dengan banyak hadiah menarik lainnya. Tahu begitu dari dulu-dulu saya gunakan saja dari pada hangus. Kenapa tidak diinfokan sejak awal saja? Masa iya baru terpikirkan sekarang?
Kalau tahu akan ada pengurangan 5000 points di tiap enam bulan, saya yakin gak akan ada yang mau ngumpulin points banyak-banyak karena takut hangus. Dan saya yakin ga ada yang bisa ngumpulin points sampai ratusan ribu. Ya terkecuali rumahnya luas, trus untuk ke kamar mandi saja mesti naik GO-JEK biar ga capek. Baru deh tuh bisa ngumpulin banyak points.
Dan yang bikin lebih epic lagi, points akan dipotong terhitung tanggal 30 Juni 2019, sementara pihak GOJEK menginformasikannya kebijakan ini melalui website (https://www.go-jek.com/blog/masa-berlaku-go-points) pada tanggal 17 Mei 2019. Satu setengah bulan doang malihhhhh.
Begini ternyata ya cara mencari uang. Hebat sekali.
Tidak heran CEO-nya kini digadang-gadang menjadi mentri Pak Jokowi periode kedua.