Sergej Milinkovic-Savic Ke Inter 2020/2021

Biasanya gue suka sama pemain tertentu dikarenakan kemampuan atau gaya bermainnya. Pemain bola favorit gue adalah Roberto Baggio karena kemampuannya dalam mengatur permainan dan memberi umpan. Gue suka pemain yang pintar, dan wujud kepintarannya itu menurut gue dapat dilihat ketika mengatur permainan dan memberi umpan.

Nah pemain-pemain yang seperti ini biasanya diberi tugas sebagai playmaker yang posisinya bisa bermacam-macam. Roberto Baggio biasanya bermain sebagai second striker atau trequartista, begitu pula sebagian besar pemain sepakbola era 90an dan 2000an awal yang punya kemampuan serupa. Namun makin ke sini, peran playmaker mulai diemban oleh pemain-pemain dari berbagai posisi.

Zidane, misalnya. Berperan sebawai wide playmaker di Madrid, pun demikian dengan Figo di Inter. Pirlo yang paling mencolok dalam merevolusi posisi playmaker. Ia mengatur permainan jauh dari belakang, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai deep lying playmaker. Bahkan sekarang ini pemain belakang pun bisa aktif terlibat dalam mengatur serangan, atau biasa disebut ball playing defender, walaupun tidak sesering playmaker yang berposisi sebagai gelandang atau penyerang. Bonucci adalah contoh ball playing defender.

Gue menyukai tipikal pemain-pemain yang seperti, tapi anehnya, khusus untuk Sergei Milinkovic – Savic, gue suka dia pertama-tama karena postur tubuhnya yang menurut gue ideal banget untuk jadi jendral lini tengah. HAHAHAHA. Tinggi, besar, trus selebrasi golnya ala-alat hormat militer gitu. Jadi berasa gahar. Didukung gaya permaianannya yang kokoh, kuat di udara, daya jelajah tinggi, tendangan jarak jauh yang kencang, dan umpan akurat. Mengingatkan gue akan sosok Viera. Udah bertahun-tahun ini kepincut sama dia, tapi yang ada malah nonton Vecino & Gagliardini. Zzzzz.

Dan kemarin waktu lawan Inter, dia main bagus. Dia terlibat dalam gol pertama, lalu mencetak gol kedua. Man of The Match versi Whoscored.com. Semoga musim depan ke Inter deh. Pas banget ada rumor Pogba ke Juve. Harusnya bikin manajemen Inter terlecut untuk beli gelandang jangkung. Inter kan punya tradisi gelandang jangkung, nah ini saatnya mengganti era Vecino – Gagliardini.

Image dari https://tinyurl.com/w6wf6h2

Tulisan ini telah dikunjungi sebanyak 1 kali, 80 diantaranya adalah kunjungan hari ini.