Saatnya Saya (Mulai) Bercerita
Penulis: FX Kurniawan.
Pagi ini bukan seperti pagi yang biasanya, bahkan mungkin ini adalah yang pertama kali saya lakukan. Menulis! Yak, menulis adalah sesuatu yang belum penah saya lakukan, kecuali pada saat ujian bahasa Indonesia, itupun mendapat nilai seadanya karena kebaikan guru atau dosen saya.
Saya memang tidak dilahirkan untuk menulis, berbeda dengan keluarga saya yang lainnya. Ayah saya seorang wartawan hebat. Beliau menghabiskan separuh hidupnya di dunia media sebagai seorang wartawan, hingga berada di puncak karier sebagai pemred suatu surat kabar hebat, sebelum menjamurnya surat kabar *tidak bermutu* sekarang ini. Ibu saya seorang pengajar, yang tentu saja pandai dalam merangkai kata. Kakak saya hobi menulis. Beberapa kali tulisannya muncul di surat kabar. Tengok saja twitter dia, @hansaoer, dan dia juga seorang dosen. Lalu adik saya, yang saat ini sedang memulai kariernya sebagai seorang jurnalis.
Aneh memang. Hanya saya yang tidak mempunyai kemampuan untuk menulis. Entah ini sebagai sebuah berkat atau kutukan, karena saya berbeda dengan yang lain. Padahal saya Flores. Coba, apa lagi yang bisa dibanggakan dari orang-orang Flores selain menulis dan politik? Coba kalian cari, hanya sedikit orang Flores yang berhasil dari dunia ekonomi. *selain saya tentunya*
Saat ini saya menjalani hubungan jarak jauh atau bahasa kerennya lagi LDR. Selama hampir 7 tahun pacaran, setengahnya saya habiskan dengan hubungan jarak jauh. Mungkin sebagian dari kalian yang membaca, merasa salut karena saya bisa bertahan selama ini. Padahal sih karena saya merasa gabisa dapatin yang lebih baik dari pacar *calon istri* saya yang sekarang.
Bagaimana tidak, dia cantik, baik, jago main musik (piano dan biola), dan bisa 3 bahasa asing. Sedangkan saya? Rambut gimbal kecil hitam. Biasanya orang-orang bilang ini: “pasti Iwan tajir”, padahal pacarnya jauh lebih tajir. Pas saya tanya ke dia, katanya karena saya baik juga manis. Susah, loh, mencari cowo baik. Disamping kelebihan-kelebihan dia yang banyaaaak, kekurangannya bisa membuat hidup saya jauh lebih bewarna.
Apalagi jaman sekarang mencari pacar itu susah banget. Giliran ceweknya suka, eh cowonya gaa suka. Giliran cowoknya suka, eh ceweknya sok jual mahal. Yang paling parah udah sama sama suka eh ada aja masalah lain. Paling sering sih suku, hmm, agama juga sih.
Pesan saya, selama Anda bukan Batak. Jangan cari yang Batak. Haha coba tanya sajaa pengalamanAnggara sahabat saya yang ini.
LDR itu ga merugikan secara material. Malah jauh menguntungkan. Kalian cuma butuh internet cepat dan tisue.
Intinya, Ldr bakal ga sukses kalo kalian merasa rendah diri dan ga PD. Kalo kalian tipe orang yang PD, apalagi merasa diri kalian ganteng atau cantik, mending gausah LDR.
Wah, ga terasa, udah sampai bundaran HI aja. Waktunya melanjutkan kegiatan penting saya selama 8 jam.
Terima kasih Angga karena ajakannya, saya akhirnya melakukan sesuatu yang baru, Lebih tepatnya memberanikan sesuatu yang baru, yaitu untuk menulis. Walaupun tulisan ini gaa penting.
Terima kasih juga pada bapak dan ibu kanan kiri saya yang membuat saya tidak bisa tidur, sehingga bisa untuk pertama kalinya menulis.
Sent from my iPhone
gambar diambil dari sini