Re(s/v)olusi 2023
Anak muda itu tentang rencana. Perkara ada yang terlaksana, ada yang tidak, itu soal lain.
Kita tidak harus memenangi semua peperangan. 10 kali perang, menang 1 – sisanya kalah, ya sudah. Yang penting tidak kalah semua.
Ada banyak resolusi tahun lalu yang terlewat, dan tahun ini gue siap membuat resolusi yang baru lagi. Mungkin banyak yang akan kembali terlewat, tapi sekali lagi, anak muda itu tentang rencana.
Yang tak kalah penting, apapun yang kita dapatkan jangan lupa bersyukur.
Menjadi buruh korporat eight to five, berjualan balon, membuat konten Youtube, ikut komunitas sosial rohani, menulis blog, nonton Netflix, tidak pernah absen nonton Inter, kawan-kawan yang luar biasa baik, keluarga selalu harmonis, kekasih yang manis, reputasi makin moncer, subscribers bertambah pesat, tidak pernah telat bayar cicilan, dan banyak nikmat lainnya yang seringkali gue merasa gak pantas mendapatkannya.
Sebagai manusia biasa, tentu gue berharap tahun ini bisa mendapatkan lebih banyak lagi. kalau perlu revolusi besar-besaran. Gue ingin digital semakin berkembang tanpa menganggu pekerjaan kantoran, sambil terus bisa berbagi kepada sesama. Dan, ya, tentu saja menikah. Tapi, sebagaimana hidup, ada harga yang harus dibayar untuk hal yang besar. Tidak ada hal baik yang mudah digapai.
Untuk itu, Tuhanku yang Maha Baik, bila tahun 2023 ini ternyata tidak berjalan dengan lembut dan lunak, aku mohon diberikan kekuatan agar sanggup menghadapi 2023 sekeras apapun bentuknya.