Puisi Kemerdekaan (Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian itu)

*Gue baru cek via hape, ternyata tampilan videonya ndak sempurna. Video tersebut dapat diliat juga di Youtube atau klik di sini. Jangan mual yak. Haha. Itu ceritanya buat “memandu” membaca puisi di bawah ini.

Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama
Sejak kita di sekolah rakyat

Kita berebut lebih dulu menyanyikannya
Ketika anak-anak disuruh menyanyi di depan kelas
satu-persatu

Aku masih ingat betapa kita gembira
Saat guru kita mengajak menyanyikan lagu itu
bersama-sama

Sudah lama sekali
Pergaulan sudah tidak seakrab dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingannya sendiri
Atau tersihir pesona dunia

Dan
kau kini entah di mana
Tapi aku masih sangat hafal nyanyian itu, sayang

Hari ini
ingin sekali aku menyanyikannya kembali
Bersamamu

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Selalu dipuja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata

Aku merindukan rasa haru dan iba
Di tengah kobaran kebencian dan dendam
Serta maraknya rasa tega

Hingga kini
ada saja yang mengubah lirik lagu kesayangan kita itu
Dan menyanyikannya dengan nada sendu

Indonesia air mata kita
Bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
Selalu dihina-hina bangsa
Di sana banyak orang lupa
Dibuai kepentingan dunia
Tempat bertarung merebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya

Sayang, di manakah kini kau?

Mungkinkah kita bisa menyanyi bersama lagi
Lagu kesayangan kita itu
Dengan akrab
seperti dulu

*AKU MASIH SANGAT HAFAL NYANYIAN ITU
Puisi karya KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus)

Tulisan ini telah dikunjungi sebanyak 1 kali, 363 diantaranya adalah kunjungan hari ini.