Persimpangan
Penulis: Ester S.F. Sibarani.
Aku pernah begitu yakin bahwa kita bisa bertahan, terus bergandengan tangan menuju bahagia, ke altar di hadapan Tuhan. Aku juga pernah sangat percaya kalau-kalau tak hanya waktu, orangtua kita juga akan ‘akhirnya tak bisa berbuat apa-apa’ dan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada kita berdua, mengucapkan janji suci selamanya.
Iya, aku pernah seyakin itu. Aku berpikir kalau tidak 3 tahun, ya 4 tahun atau mungkin kita butuh 5 tahun bahkan 7 tahun untuk kita beradu sabar dengan waktu.
Namun sekarang, hampir 5 tahun, aku tidak seyakin itu lagi.
Katanya, ada saat dimana kita dipaksa memilih untuk berhenti. Bukan karena menyerah atau tak sanggup, bukan karena putus asa. Tetapi untuk menyadari bahwa ada saja hal-hal yang tak bisa dipaksakan menjadi miliki kita, sekuat apapun usaha dan sekeras apapun kemauan kita.
Mungkin kita tidak pernah menjadi sebuah tujuan akhir, mungkin hanya menghantarkan kita pada sebuah persimpangan. Dan sekarang langkah kita harus terhenti di persimpangan, setelah hampir 5 tahun. Mungkin.