Nyobain Tuna Boops
Kemarin kebetulan Dinda lagi dapet libur di weekdays dan gue selesai dekor di daerah Cideng jam 12an siang, jadinya jam setengah 5 sore kami bisa nonton The Gentlement di Lagoon. Nanti di tulisan berikutnya akan gue bahas si film The Gentlement, bagus soalnya, tapi untuk yang sekarang pingin bahas makan malam kami, yaitu rahang dan dada tuna. Mantap!
Jadi ceritanya beberapa waktu lalu gue dekor di sebuah resto di Taman Galaxy, namanya Tuna Boops. Saat gue dekor itu, katanya sih, restonya masih baru berdiri, makanya gue juga kayak gak ngeh gitu kalau ada resto jual tuna di Galaxy, padahal hampir setiap hari lewatin boulevardnya.
Intinya, gue merasa kayak wajib banget nyoba ini resto, karena baru dan unik banget. Di saat menjamurnya resto BBQ & Grill dan penjual kopi, Tuna Boops dengan beraninya jualan ikan, dan spesifik tuna. Menunya bener-bener tuna semua lho. Kan ada tuh resto bebek yang jual ayam, resto burger jual ayam, resto ayam jual ikan, kalau ini bener-bener fokus di tuna, sesuai namanya. Patut diapresiasi idealismenya. Salut!

Dan tibalah waktunya kemarin gue nyobain Tuna Boops, sekitar jam 7an, sepulang nonton. Pas banget jam makan malem, kirain bakal rame, eh taunya sepi.
Gue ga begitu asing dengan menunya, karena ketika dekor di sana, gue udah sempet tanya-tanya sama Mas/Mba pramusajinya, apa menu favoritnya. Andalan mereka tentu saja dada tuna, sesuai nama restonya. Kayaknya kata ‘Boops’ di Tuna Boops itu plesetan dari ‘boobs’ deh. Lalu andalan lainnya adalah rahang tuna. Nah si rahang tuna ini katanya kemarin itu kebetulan hanya ada yang ukuran large, dan seinget gue waktu pas dekor dan bertanya hal serupa, si Mba/Mas pramusajinya juga bilang si rahang tuna kebetulan adanya yang ukuran large. Sepertinya memang kosong terus ya ukuran lainnya?
Gue sama Dinda pesen:
– 1 porsi Tuna Boops bakar ukuran small yang sudah sepaket dengan nasi + sayur + sambel
– 1 porsi Rahang Tuna ukuran large yang tidak sepaket dengan nasi, jadi harus pesan nasi lagi terpisah.
– 1 porsi Tuna Crunchy dengan saus berry
– 1 es Thaitea & 1 es Jeruk Nipis peras
Si Mas Pramusajinya bilang bahwa si Rahang Tuna penyajiannya akan membutuhkan waktu agak lama, sekitar 20 menit, jadinya kami pesan si Tuna Crunchy untuk cemilan menunggu si menu utama.
Dari tampilan dan teksturnya sih lebih tepat disebut tuna tepung dengan cocolan sauce berry, karena rasanya gak crunchy. Bayangan gue, crunchy itu kan garing ya, jadi akan kriuk-kriuk gitu ketika digigit, eh ternyata enggak. Cenderung lembek malah, dan rasa si tunanya relatif plain. Kayak hambar gitu. Mirip tempura, cuma dalemnya tuna dan tepungnya kurang garing.
Jadi yang bikin rasanya menjadi unik adalah keberadaan si sauce berry, yang sayangnya gue gak begitu suka. Ga ada yang salah sih dengan si sauce berry-nya, cuma lidah gue aja yang ga cocok dengan kombinasi ikan ditepungin lalu dicocol sauce rasa berry. Rasa berry di lidah gue terlanjur melekat untuk minuman atau selai roti.
Baru nyobain beberapa potong Tuna Crunchy, eh si menu utamanya dateng. Kami langsung beralih ke piring Rahang dan Dada Tuna.
Rasa tuna di Tuna Boops bakarnya berasa. Bumbunya lebih terasa dibanding yang si Tuna Crunchy. Dan surprisingly yang berasa paling kuat dan bikin jadi enak adalah sambal bawang dan cah kangkungnya. Gue sama Dinda cocok banget sama cah kangkungnya. Enaakkk, bumbunya passss, pedesnya pas. Tapi yaaa mengingat ini restoran tuna supposedly yang jagoan kan tunanya yaaaa, tapi ini malah hidangan pelengkapnya.
Oh ya, baik si dada maupun rahangnya bisa pilih mau di juga kayaknya bisa pilih, mau dibakar atau goreng. Dua-duanya gue pesennya yang dibakar.
Ketika si Rahang Tuna dateng dan dicuil dagingnya, si Dinda sih katanya udah langsung berasa tercium aroma amis, sedangkan gue engga mencium sama sekali. Akan tetapi di beberapa bagian rahang memang ada daging-daging yang masih berasa amis.
Dinda ga begitu suka dengan si Rahang Tuna ini, tapi kalau gue sih suka-suka aja. Bumbu bakarnya kuat, jadi menutupi aroma dan rasa amis di beberapa titik, dan ukurannya besar banget. Harusnya yang large ini bisa jadi lauk untuk 2-3 orang.
Yang perlu diperhatikan, kayaknya Tuna Boops harus lebih gencar lagi deh menampilkan/mempromosikan manfaat-manfaat mengkonsumsi tuna bagi tubuh, karena jelas banget di Galaxy mereka ga punya saingan sejenis. Gizi yang terkandung di tuna bisa dijadikan nilai jual dan pembeda dibanding resto lainnya di sekitar Galaxy.