Mari Bersyukur
Penulis: Cynthia Jessica.
Terkadang saya bingung dengan manusia yang tidak pernah bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat ini. Entah itu penghasilan, bahkan pasangan hidup. Mungkin saya pun demikian, tapi saat ini yang saya rasakan adalah belajar berdamai dengan hal tersebut. Lebih tepatnya bersyukur kepada Tuhan karena berkat kemurahan-Nya, kita diberikan kasih sayang dalam bentuk yang tak dapat dijelaskan melalui kata-kata.
Ketika Anda tamat sekolah atau bahkan Anda yang beruntung dapat lulus menjadi sarjana, tentunya Anda menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan gaji yang diharapkan, bukan? Namun setelah Anda mendapatkan pekerjaan tersebut dengan gaji yang telah disepakati,mengapa hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Anda tidak bersyukur dengan pekerjaan yang sedang Anda jalani sekarang? Ya saya tahu manusia tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya saat ini, entah itu penghasilan Anda atau juga posisi Anda sekarang. Semua karyawan tentunya ingin mendapatkan pekerjaan dan posisi yang lebih baik lagi, apalagi ketika Anda dengan setia bertahun-tahun bekerja di perusahaan tersebut. Tapi sadarkah Anda bahwa diluar sana masih banyak teman-teman kita yang belum beruntung nasibnya? Jika Anda yang masih merasakan berbagai macam kekurangan dengan berbagi alasan tertentu mungkin sebenarnya itu bukan kekurangan tetapi ketidakpuasan.
Suami-Istri yang telah dipersatukan Tuhan dalam ikatan suci pernikahan, mengapa banyak yang berpisah dengan alasan klasik, “sudah tidak ada kecocokan diantara kami”? Saya mungkin belum menikah dan belum merasakan betapa sulitnya mempertahankan sebuah pernikahan yang sudah dijalani berbelas-belas tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun dengan dasar kesetiaan. Tetapi banyak contoh sebuah keluarga yang hancur berantakan karena alasan “orang ketiga”, baik dari pihak suami ataupun pihak istri. Mengapa Anda menikah jika tidak bisa setia hanya dengan 1 pasangan seumur hidup Anda? Ya lagi-lagi alasannya karena “saya menemukan pasangan lain yang lebih cantik / lebih tampan atau mungkin alasan sebenarnya karena dia lebih kaya daripada kamu ”. Dengan kata lain orang tersebut tidak bersyukur dengan pasangan yang telah ia miliki saat ini. Pasangan yang dulu Anda perjuangkan agar dapat bersatu walapun banyak sekali lika-liku yang harus kalian hadapi, pasangan yang mungkin dahulu menarik di mata Anda yang kini mulai terlihat kerutan di wajahnya. Pasangan yang selalu setia mendampingi kalian ketika Anda berada di posisi paling terpuruk sekalipun. Namun apakah Anda pernah berfikir mengapa Anda tega melukai pasangan Anda? Jawabannya hanya satu karena kedikapuasan Anda semata.
Teman-teman mungkin kata-kata saya tidak cukup membuat kalian menyadari rasa syukur dan menerima apa yang sekarang kita miliki itu sangat penting untuk membuat kita kuat untuk melanjutkan hidup ini. Kalian tidak akan merasa nyaman jika menjalani hari-hari yang hanya dipenuhi dengan umpatan semata. Apapun itu syukurilah yang kalian miliki sekarang karena mungkin masih banyak orang lain yang belum seberuntung kita.
Oh ya, saya hanya berbagi kata bukan bermaksud menggurui 🙂