Cinta Plastik
Di sudut toko buku plastik itu, kulihat sebuah bola dunia yang terbuat dari plastik berwarna biru.
Ku mendekat, penasaran.
Ini penghinaan, pikirku. Bagaimana bisa ada orang yang sok pintar, membuat replika bumi dengan menggunakan plastik. Bumi kita yang begitu luas ini terdiri dari mayoritas air, dan sisanya adalah daratan. Tidak ada plastik sama sekali. Orang ini pasti sakit, selain dungu.
Jangan-jangan di dalam bola dunia plastik itu, juga telah dibuatnya lautan plastik, gunung plastik, hutan, lembah, dan hujan yang juga terbuat dari plastik. Sebagai penyempurna, manusia, hewan, pepohonan, serta buah-buahan yang tumbuh dan tinggal di dalamnya, juga terbuat dari plastik.
Mengerikan.
Aku tak bisa membayangkan seperti apa kehidupan yang terjalin di dalam bumi plastik itu. Adakah cinta di dalamnya?
Apakah cinta-cinta yang mengisi dunia plastik itu sama dengan cinta-cinta yang mengisi dunia kita?
Cinta plastik.