2020: Kobe Tiada, Lakers Juara

Hidup kok bisa serba kebetulan ya. Tahun ini Kobe tiada, dan di tahun ini pula Lakers juara lagi setelah sekian lama. Terakhir kali Lakers juara tahun 2010, ketika Kobe masih jadi andalan.

Selain Inter, klub olahraga favorit gue adalah Lakers. Gue menggemari Lakers sejak era Shaq-Kobe, kala itu nontonnya di SCTV kalau gak salah. Sempet kehilangan berita NBA karena masuk asrama, karena di sana susah sekali mengakses berita dan hiburan, tapi kemudian kembali lagi rutin nonton NBA ketika kuliah. Gak pernah absen ngikutin Lakers ketika ada Gary Payton, Pau Gasol, Howard, Steve Nash, Steve Blake sampai akhirnya kedatangan duo Lebron James-Antohny Davis.

Kunci terbesar dari kesuksesan Lakers menurut gue adalah perekrutan Frank Vogel, pelatih yang sangat berbakat. Punya track record mengantar Indiana Peacers ke playoff 2011 untuk pertama kalinya sejak 2006 di musim pertamanya sebagai pelatih, kemudian mengantar Pacers ke semifinal east Cont, dan 2 kali ke final East Conference

Karier Vogel sempat menurun ketika melatih Orlando Magic, prestasi drop -gagal masuk playoff di 2 musim beruntun, alhasil dia dipecat. Tapi anehnya LAkers justru meminang dia dan mendapat gelar juara di musim perdana melatih.

Kekuatan utama Vogel adalah kemampuan menggunakan banyak taktik dan tau betul memilih pemain yang sesuai kebutuhan tim. Contohnya, di reguler season, dia mengandalkan duo Center McGee dan Howard bermain gantian. McGee di Quarter 1 dan 3, Howard di Quarter 2 dan 4, sementara Antohny Davis mengisi posisi center ketika 2 McGee dan Howard ke bench. Namun di playoff, saat melawan Blazzers, Lakers bermain small. McGee dan Howard tidak bermain. Kemudian di final hanya Howard yang menjadi andalan. McGee sama sekali tidak mendapat menit bermain.

Di tengah musim, Vogel memasukan beberapa pemain yh terbukti memberi dampak instan. Paling nyata ada Markieff Moriss sangat berguna saat bermain small. Dia bisa defense dan menembak 3 angka, kelemahan Lakers di musim reguler. Lakers juga mengambil Jr Smith dan melepas Avery Bradley, yang sepanjang musim reguler menjadi starting 5.

Selain Lebron James dan Anthony David, pemain lain yang memegang peranan penting atas keberhasilan Lakers meraih juara tahun ini, adalah Dany Green, KCP, Carruso, dan tentu saja Rondo. KCP jadi starter selama playoff, bermain konsisten sebagai shooter. Carusso sangat sangat baik dalam defense. Rondo menunjukan kualitasnya sebagai pemain bermental juara – spesialiasi playoff.

Dany Green harus dibuat di paragraf terpisah, karena dia adalah pemain paling konsisten di Lakers dan dia berpengalaman juara bersama San Antono dan Toronto sehingga perannya vital dalam memberikan mentalitas pada tim. Hanya dia dan Lebron, pemain strating line up yang punya pengalaman juara. Seperti di klub-klub sebelumnya, peran Dany Green bukan di mendulang point, melainkan defense yang solid dan 3 points

Yang paling di bawah ekspektasi adalah Kuzma. Rolenya memang berubah, dia yang tadinya banyak kalangan pikir akan menjadi backupnya Lebron James dalam mendulang point, tenyata diubah menjadi rotasinya Dany Green, yang artinya peran utamanya adalah defense. Kemampuan Defense Kuzma memang meningkat tapi tetap masih jauh dari kata solid, sementara kemampuannya mendulang poin malah turun drastis.

Lebron James dan Anthony Davis tidak bisa dipungkiri adalah 2 sosok tervital bagi Lakers musim ini. Lebron membuktikan bahwa dirinya belum habis, sekaligus memberi kado indah bagi Kobe. Sementara untuk Davis ini adalah pertama kalinya dia mendapat gelar juara. Pemain dengan skill paling lengkap di NBA saat ini. Dengan postur yang sangat tinggi, dia bisa dribble, bisa drive, bisa jump shoot, bisa rebound, bisa free throw bahwa 3 points. Tapi gue ga yakin mereka berdua akan lanjut main bareng lagi di Lakers musim depan. Setidaknya salah satu dari mereka kayaknya bakal cabut.

Tahun ini Lakers juara, tahun depan semoga Lakers-Inter juara bareng

Tulisan ini telah dikunjungi sebanyak 1 kali, 86 diantaranya adalah kunjungan hari ini.